Sabtu, 03 Desember 2011

Nash – Robot Bikinan NTU Singapura Diklaim Salah Satu Robot Tercerdas di Dunia

Para ilmuwan di Nanyang Technology University (NTU) Singapura mengklaim bahwa mereka telah berhasil mencipatakan robot yang bisa melakukan pekerjaan rumah tangga. Robot dengan nama Nash tersebut dapat memanjat tangga dan mengenali obyek, seperti cangkir atau sebuah apel. 
Bentuk robot ini hampir menyerupai bentuk fisik manusia. Dengan tinggi 1,8 meter, Nash bahkan diklaim sebagai salah satu robot dengan tingkat kecerdasan tertinggi di dunia.
Sebutan sebagai salah satu robot dengan tingkat kecerdasan tertinggi di dunia bukanlah isapan jempol belaka. Selain dapat menaiki tangga, Nash juga bisa merespon perintah verbal, seperti ‘ke sini’ atau ‘pergi ke ruang 101′.
Robot inipun sudah mempertunjukkan kebolehannya di depan publik beberapa hari lalu. Robot yang didesain oleh seorang ahli mekatronik bernama Xie Ming ini juga mampu mengangkat benda-benda berat.
Untuk membangun robot ini, para ilmuwan tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 5 tahun. Menurut rencana, robot Nash ini akan dijual secara komersial dalam kurun 5 tahun mendatang. Mengenai harga, diperkirakan akan dijual seharga 200 ribu USD.

Samsung PM830, SSD Terbaru Kapasitas 256 GB dengan Kecepatan 6x HDD Biasa

Samsung baru saja memperkenalkan SSD baru dengan nama mSATA SSD PM830. Langkah ini nampaknya adalah dampak dari gencarnya Intel untuk mendukung kemunculan platform ultrabook, yang salah satunya adalah membuat makin maraknya jumlah SSD di pasaran, termasuk PM830. PM830 adalah sebuah SSD yang berukuran mini, memiliki dimensi 50.95 x 30 x 2.80 mm dan berat hanya 8g. Rencananya, SSD ini akan digunakan untuk line notebook milik Samsung sendiri. Terdapat beberapa pilihan kapasitas yang akan diproduksi oleh Samsung, yakni 256GB, 128GB, 64GB dan 32 GB.
Produk Samsung ini memiliki kemampuan hingga 500MB/s sekali baca dan 269/s sekali tulis. Dibandingkan dengan HDD, SSD ini lebih cepat 6 kali lipat. SSD ini juga memiliki fitur enkripsi AES 256 bit untuk melindungi data.

Review F.3.A.R 3


Game F.E.A.R pada sekuel terdahulu dikenal memiliki unsur horor yang mencekam dan tingkat kepintaran AI yang membuat sekuel penerusnya sangat ditunggu dan diperhitungkan oleh gamer yang telah memainkannya. Lalu bagaimanakah dengan sekuel penerusnya yang telah mencapai sekuel ketiga yang tentunya telah mengalami perkembangan yang lebih baik dengan belajar dari dua sekuel sebelumnya.
Game ini berseting sembilan bulan yang lalu setelah kejadian di sekuel Fear pertama dan kedua. Akhirnya Point Man berhasil ditangkap oleh pasukan Armacham. Saat Point Man sedang di interogasi, munculah Paxton Fettel yang mengacau dan membebaskan Point Man. Permainan pun dimulai dengan menuntun Point Man meloloskan diri dari penjara untuk menuju ke Fairport yang ditemani oleh Paxton Fettel.

Dalam game ini menghadirkan 2 tokoh karakter, yakni tokoh Point Man yang protagonis dengan gaya bermain seperti game FPS standar lainnya, dimana kita dapat berlindung dibalik objek, membidik dan menembak, melempar granat, melakukan serangan jarak dekat, bahkan memperlambat gerakan sehingga kita dapat menjatuhkan beberapa musuh dalam sekejap. Point Man juga dapat menaiki robot Mech dan mempergunakannya untuk menghadapi gelombang musuh yang datang serta beberapa robot Mech musuh.

Sedangkan saat kita mengontrol Paxton Fettel, tokoh antagonis yang menyukai kekejaman akan memberikan kita pengalaman bermain yang berbeda dengan karakter Point Man, dimana kita dapat mengunakan kemampuan telekinesis, seperti mengangkat musuh ke udara dari jarak jauh. Kemudian mengeluarkan setruman listrik serta beberapa serangan jarak dekat yang unik juga. Pada saat pertama kali memainkan campaign game ini, kita akan mengunakan Point Man dan menamatkannya, kemudian baru kita dapat mengunakan Paxton Fettel untuk mendapatkan ending permainan yang berbeda. Game ini juga menyajikan mode kooperatif antara Point Man dan Paxton Fettel dalam menyelesaikan campagin game ini.

Fear 3 memiliki AI yang cukup pintar seperti sekuel terdahulunya, mereka akan bergerak secara taktis untuk mengepung kamu dari segala arah. Terkadang saat kita terpojok mereka akan menghujani peluru secara terus menerus dan sesekali melemparkan granat. kita hanya bisa berharap amunisi mereka segera habis dan sewaktu mereka mengisi amunisi. Inilah kesempatan kita untuk membidik dan menjatuhkan mereka. AI musuh juga susah untuk dibidik soalnya mereka suka bersembunyi di balik objek, terkadang juga mereka akan keluar dari tempat persembunyian dan mendekat ke posisi kita. Dengan tingkat kesulitan seperti ini, wajar jika kita sering gameover, untungnya game ini berbasis checkpoint yang otomatis akan menyimpan permainan kita, sehingga jika kita gameover, kita akan mengulang permainan dari checkpoint terdekat. Hebatnya lagi, saat sedang menyimpan permainan dan loading, permainan tetap berjalan dengan lancar tanpa terhenti.

Game ini memiliki sistem leveling otomatis, dimana saat kita berhasil menyelesaikan challenge didalam permainan, seperti mengoleksi boneka Alma, melakukan 10 kills dari tempat persembunyian, mengoleksi ammo dan granat sebanyak 30 kali, melakukan 100 kill, melakukan 5 kill dengan menembak bahan ledak, melakukan 50 headshot, mengunakan senjata tertentu pada beberapa menit, dan sebagainya, maka kita akan menerima sejumlah point yang secara otomatis akan meningkatkan status pada karakter kita yang mencakup Aggression, Tactics, Aptitude, dan Psychic.
Bagi gamer yang telah memainkan Fear pertama dan kedua, mungkin akan terbiasa dengan style horor pada game ini. Sebetulnya unsur horor pada Fear 3 kurang mengigit dibandingkan dengan dua sekuel terdahulunya. Lingkungan permainan dan musik yang dialunkan memang berhasil membawa pemain ke dalam atmosir menakutkan, tapi Penampakan mendadak wanita misterius, Alma dan Kroninya kurang membuat jantung kita melompat alias biasa-biasa saja.
Visual game yang sudah disesuaikan dengan trend saat ini, dimana telah mendukung DirectX 11 ini tampil dengan mengesankan tapi tidak semewah game FPS lainnya. Beberapa musuh kelihatan kurang detil dan warna kurang tajam atau blur. Namun yang patut diancungi jempol adalah animasi ledakan dengan efek partikel asap yang menabrak layar saat ledakan terjadi di depan karakter. Kemudian untuk efek pencahayaan juga terlihat bagus, hal ini terlihat pada level permainan di Store dengan kondisi ruangan yang gelap dan hanya disinari oleh cahaya puluhan LCD TV di toko tersebut.
Game ini berhasil mengkombinasikan unsur horor dan action dengan baik sekali. Namun sayangnya unsur horor tersebut masih kurang mengigit dan saya berpendapat game Dead Space 2 lebih menyeramkan dibandingkan dengan game ini. Untungnya unsur action dikemas dengan tempo cepat dan seru sehingga berhasil membuat pemain betah dengan game ini. Oya, game ini tidak baik buat anak berumur dibawah 18 tahun, karena banyak mengandung unsur kekerasan dan darah.


F.3.A.R 3
Developer : Day 1 Studios
Publisher : Warner Bros Interactive
Genre : Action Horror
Platform : PC, Xbox360, Playstation 3
Release date : 29 Juni 2011

Score
Story  70
Gameplay  80
Graphic  80
Overall  80


Review Dead Island, Game RPG bertemakan Survival Horor dengan Tampilan First Person.


Game fiksi ini berseting pada sebuah pulau wisata yang sangat indah yang bernama pulau Banoi. Sayangnya di game ini kita tidak dapat menikmati keindahan pulau ini sepenuhnya. Pada saat kita terbangun di hotel Palms Resort dan menemukan bahwa seluruh pulau telah dipenuhi oleh zombie. Kita harus mencari jalan keluar dari pulau menakutkan ini dan seiring perlarian, kita akan bertemu dengan beberapa orang yang selamat dan juga seseorang misterius yang berkomunikasi dengan kita melalui radio akan menuntun kita masuk ke hutan untuk mencari sumber infeksi yang menebar teror di pulau indah tersebut.

Game ini menghadirkan 4 tokoh karakter yang dapat dipilih, yakni Xian Mei, Sam B, Logan, dan Purna. Tiap tokoh karakter memiliki latar belakang sendiri, seperti Xian Mei merupakan salahsatu karyawan hotel Royal Palm Resort yang berhasil selamat, Logan merupakan salahsatu bintang Football yang karirnya berakhir akibat egonya, Sam B merupakan seorang bintang rap terkenal, sedangkan Purna merupakan seorang polisi sydney yang karirnya berakhir karna kesalahan yang tidak disengaja.
Tidak seperti game Left For Dead dan Resident Evil, game ini menawarkan gameplay ala Grand Theft Auto, dengan menyajikan sebuah level permainan Open World yang penuh dengan zombie pada  seting tempat di pulau wisata Banoi. kita dapat bebas menjelajahi pulau tersebut yang meliputi daerah Pantai, Hotel, Perkotaan, Hutan, lorong bawah tanah, hingga penjara. Di game ini kita juga dapat mengunakan kendaraan untuk mempersingkat waktu perjalanan dari satu tempat ke tempat lain dikarenakan level permainan yang luas dan kita dapat mengunakan kendaraan untuk menabrak para zombie yang menghadang didepan kita.


Kemudian kita juga akan bertemu dengan beberapa NPC yang selamat dari teror zombie untuk menerima quest utama dan quest sampingan. Pada salahsatu quest utama akan mengikuti film Black Hawk Down dan dengan mengunakan judul quest yang sama dengan judul film tersebut, dimana kita harus menemukan lokasi jatuhnya helikopter untuk mencari penumpang yang masih hidup dan menyelamatkannya dari santapan para zombie serta mengamankannya ke dalam bunker. Secara keseluruhan quest utama yang disajikan dalam game ini sangat menarik untuk diikuti walau cerita disepanjang permainan kelihatan datar dan tidak ada intrik. Sedangkan untuk quest sampingan juga sangat bervariasi, seperti menemukan orang yang hilang, menyelamatkan orang yang terjebak didalam mobil yang rusak, hingga mencari boneka teddy bear dan mengembalikan kepada seorang anak kecil.
Yang lebih hebatnya lagi fitur kooperatif memungkinkan kita bermain bersama teman-teman hingga 4 orang dan memungkinkan kita untuk memilih karakter yang sama juga dengan pemain lain. Tiap karakter dalam game ini memiliki skill yang berbeda dan kemahiran pada jenis senjata tertentu. Seperti Xian Mei memiliki skill bertarung jarak dekat dengan kungfunya dan ahli mengunakan senjata tajam, seperti pedang. Sedangkan Logan memiliki kemampuan untuk melempar dengan jitu dan ahli mengunakan senjata dalam melempar.

Game ini juga memiliki sentuhan elemen RPG walau sebenarnya tidak begitu mendalam. dimana dengan membunuh zombie dan menyelesaikan quest maka kita akan mendapatkan sejumlah poin exp yang jika telah terkumpul penuh maka level karakter akan dapat meningkat. Serta kita juga akan mendapatkan beberapa skill point untuk mempelajari skill-skill yang terdapat pada pohon skill yang dikategorikan menjadi 3 dalam game ini, yakni Fury yang menghadirkan skill-skill yang dapat membuat karakter memiliki kekuatan lebih dan mengeluarkan serangan yang cukup mematikan, Combat yang menghadirkan skill-skill yang akan membantu meningkatkan kekuatan serangan, dan sebagainya pada karakter, dan Survival yang memiliki skill-skill yang bersifat mendukung seperti menambah stamina hingga menambah tempat penyimpanan barang yang dibawa.

Kita juga dapat mempunyai berbagai jenis senjata, namun setiap senjata didalam game ini memiliki level dan statistik seperti pada game RPG umumnya, jadi kita hanya dapat mengunakan senjata yang memiliki level dibawah atau setara dengan level karakter kita. Selain mengunakan senjata, kita juga dapat melakukan lompatan dan menendang. Jika kita kombinasikan kedua gerakan tersebut akan menghasilkan serangan kuat yang dapat menjatuhkan zombie. Disamping itu, kita juga dapat merakit dan memodifikasi senjata yang kita miliki, untuk dapat melakukannya kita mesti mencari Workbenches yang tersebar pada peta permainan dan untuk merakit sebuah senjata kita memerlukan beberapa persyaratan item, seperti weapon mod blueprints, senjata yang ingin di modifikasi, dan tentu saja uang. seperti contoh kita dapat merakit stik baseball dipasangkan dengan paku menjadi senjata yang cukup mematikan saat kita mengibaskannya ke zombie akan membuat kepala zombie terpental dari tubuhnya. Karakter kita juga memiliki stamina yang dapat terkuras habis saat melakukan serangan dan berlari, jadi kita mesti memperhatikan stamina karakter juga selain health karakter.

Zombie yang kita hadapi juga bermacam jenis, ada yang berjalan dengan lambat, ada yang berlari cepat, ada yang dapat meledakan diri saat mendekati kita, hingga ada yang memiliki gerakan gesit hingga sukar untuk dihabisi. Tidak ada yang begitu spesial dengan AI zombie di game ini. Dalam pikiran mereka hanya berusaha mendekati untuk memakan kita. Hanya saja jumlah mereka yang banyak membuat kita sibuk untuk menyelamatkan diri saat terkepung oleh mereka.
Graphic
Keindahan pulau Banoi berhasil disajikan dengan cukup bagus dan detil dalam game ini. Ditambah lagi dengan efek pencahayaan yang cukup baik serta efek kabut dan animasi air yang tampak seperti sebenarnya. Zombie dalam game ini juga berhasil ditampilkan dengan sangat menakutkan dan mengerikan namun pada saat dilihat dari dekat tekstur zombie terlihat payah dan tidak detil. O yah, game ini juga menampilkan banyak cipratan darah di layar monitor jadi sangat tidak baik buat anak kecil.

Techland berhasil menghadirkan sesuatu yang berbeda dari game horor lain yang juga bertemakan zombie. Hasilnya kombinasi antara FPS dan RPG dengan seting permainan Open World membuat game bertemakan survival horor ini menjadi cukup menarik untuk dimainkan.

Ditambah lagi dukungan mode kooperatif yang memang menjadi fokus utama dalam game ini membuat pemain gampang untuk terjun langsung kedalam permainan yang sedang berlangsung. Dan sangat menyenangkan saat kita bekerja sama dengan teman dalam menyelesaikan berbagai quest dan menghabisi setiap zombie yang muncul didepan kita.

Dead Island
Publisher : Deep Silver
Developer : Techland
Genre : FPS Survival Horror
Release Date : 09 September 2011

Score
Story. 70
Gameplay. 80
Graphic. 85
Overall. 90

Review DEAD SPACE 2, Teror menakutkan kembali berlanjut.

Pernahkah anda memainkan game Dead Space ? jika iya, anda harus mencoba sekuel kedua, yang juga mengikuti jejak kesuksesan Dead Space pertama. Bagi yang belum tahu, Dead Space merupakan sebuah game survival horor dengan pandangan orang ketiga yang menantang pemain untuk survive dari teror menakutkan atas alien atau yang disebut Necromorph yang telah menginvansi pesawat antariksa Isihmura. Nah, bagaimanakah perkembangan pada sekuel keduanya ? yuk kita simak review dibawah ini.


Cerita pada sekuel ini berseting 3 tahun setelah ending game pertama (Isaac Clarke berhasil lolos dari pesawat antariksa Ishimura dan dia pingsan dalam Pod penyelamat). Saat Isaac terbangun, dia sudah berada disebuah rumah sakit kota metropolis Sprawl di planet Titan dan belum sempat untuk memulihkan ingatannya, sudah terjadi kekacauan besar, dimana Necromorph menyerbu seluruh penghuni rumah sakit. Dan pada saat itu juga, kita kembali memerankan Isaac Clarke untuk berusaha meloloskan diri dari serangan Necromorph tanpa dibekali senjata. Good job untuk awal permainan yang sangat mengejutkan dan sudah membuat adrenalin pemain merinding dan terus berlanjut disepanjang permainan.

Disamping itu juga, adegan dalam permainan yang dikemas dalam style film Hollywood terlihat keren dan bikin takut. Seperti saat kita menelusuri lorong dan melihat seorang prajurit di ujung lorong yang ditarik oleh Necromorph ke atas langit lorong, kemudian terdengar suara siksaan dan jeritan hingga akhirnya potongan tubuh prajurit yang sudah tidak utuh lagi dijatuhkan tepat dihadapan kita. Hal ini cukup membuat kita takut untuk melangkahkan kaki ke ruang berikutnya yang kita tidak tahu akan ada apa disana lagi.

Dalam game ini kita dapat memilih 5 tingkat kesulitan permainan, yakni kasual, normal, survivalist, zealot, hingga Hardcore mode yang akan terbuka jika kita telah berhasil menyelesaikan game ini. Pada Hardcore mode akan menantang pemain untuk merasakan ketakutan yang luar biasa, dengan menghadirkan Necromorph yang jauh lebih lincah dan kuat, suplai amunisi senjata yang sangat terbatas, dan save permainan yang hanya diberikan sebanyak 3 kali saja. Tertantang untuk mencoba ?


Dengan masih mempertahankan style gameplay seperti game terdahulunya. Dimana kita diharuskan bergerak dari satu point ke point berikutnya sambil berusaha mempertahankan hidup dari serangan brutal Necromorph disepanjang permainan yang juga dihiasi teror horor yang dapat membuat adrenalin pemain meningkat. Dan ini berhasil menciptakan ketakutan dan keasikan tersendiri bagi pemainnya. Misalnya saat kita melewati mayat Necromorph yang tergeletak tidak berdaya dan secara tiba-tiba Necromorph tersebut bangkit dan menerkam kita. Sungguh membuat jantung saya hampir meloncat dan kemunculan alien yang mendadak seperti ini bakal kita temui disepanjang permainan tanpa kita duga sama sekali.

Pada sekuel kedua, kita masih akan berhadapan dengan beberapa Necromorph dari sekuel pertama dan tentu saja bakal ada Necromorph baru yang jauh lebih ganas, diantaranya ada mutant anak kecil yang datang bergerombolan dan akan mengerumuni kamu, musuh ini cukup mudah dimatikan tapi jumlahnya sangat banyak dan lincah. Kemudian ada juga jenis Necromorph yang bergerilya dalam menyerang kita. Mereka akan bersembunyi dan disaat kita lengah, mereka akan menerkam kita dengan ganas.

Kita juga akan menemukan beberapa jenis senjata baru disamping dari senjata lama yang terdapat pada game pertama. Kemudian kita juga dapat meningkatkan kekuatan senjata yang kita miliki pada Bench dengan menukarkan Power Node yang kita kumpulkan disepanjang permainan, misalnya meningkatkan kekuatan serangan senjata Contact Beam untuk menciptakan serangan area disekitar kita. Atau kita dapat fokus untuk meningkatkan kemampuan armor rig karakter dan juga modul stasis. Salahsatu fitur baru yang terdapat pada sekuel ini dalam menghabisi Necromorph dalam jumlah banyak adalah meledakan jendela yang terdapat pada ruangan tertentu untuk membuat gerombolan Necromorph terhisap keluar angkasa. Hal ini cukup mengasikan dan kita harus sigap untuk menembak switch penutupnya atau kita sendiri yang ikut jadi korban.

Kita juga dapat mengunakan gadget kinesis yang terpasang pada tangan kirinya yang dapat berfungsi untuk mengangkat benda atau objek dan melemparkannya, sehingga gadget ini dapat dijadikan sebagai senjata. Seperti contoh mengangkat tiang besi dan menancapkannya pada Necromorph sehingga mayatnya mengantung di dinding. Cukup mengasikan saat menombakin mereka ke dinding. Kemudian kita juga dapat mempergunakannya untuk menyelesaikan beberapa puzzle disepanjang permainan. Disamping itu, kita juga dapat mengunakan modul Stasis untuk memperlambat gerakan Necromorph agar memudahkan kita untuk menembaknya dan kita juga dapat mempergunakannya dalam menyelesaikan beberapa puzzle yang kita temukan, seperti memperlambat pintu sehingga kita dapat melewatinya.

Kali ini selain dapat melacak lokasi objektif. kini locator juga dapat melacak posisi Save Station, Store, dan Bench terdekat yang garisnya akan dibedakan dengan beberapa warna untuk mempermudah kita mencari tempat tujuan, seperti lokasi objektif dengan garis berwarna biru, Store dengan garis berwarna kuning, dan Save Station dengan garis berwarna hijau.


Pada sekuel kedua ini tidak terlihat peningkatan yang cukup drastis dalam hal grafis. Texture, efek pencahayaan dan bayangan memang terlihat lebih dinamis dibandingkan sekuel pertama serta animasi karakter terlihat lebih mantap. Disamping dari kemewahan grafis yang disebutkan diatas, game ini juga tidak luput dari beberapa kekurangan kecil, tapi hal itu tidak mengurangi penilaian bagus untuk grafis game ini.
Untuk aspek sound dalam game ini mengalami peningkatan dengan tokoh utama game ini yang sudah dapat bersuara dan melakukan percakapan dengan beberapa karakter lain. Suara akting saat ketakutan terekspresikan dengan bagus dan efek suara latar juga menambah kesan horor yang lebih mendalam, seperti saat kita sedang menelusuri ruangan yang sepi kemudian mendadak muncul suara keras dari monitor yang hidup, suara air mengalir mendadak, atau hembusan gas dari pipa yang bocor terdengar dengan sangat baik dan sungguh membuat kaget saat bermain sendirian didalam kamar pada malam hari.

Sekuel kedua dari Visceral berhasil menciptakan atmosfir menyeramkan disepanjang permainan. Bahkan lebih menyeramkan dari sekuel pertama dan game Resident Evil yang horornya terkesan sangat jarang. Saya berpendapat game ini patut mendapatkan predikat game berjenis survival horor terbaik.

Dead Space 2
Developer : Visceral
Publisher : Electronic Arts
Genre : Survival Horor
Platform : PC, Xbox360, Playstation 3.
Release Date : 15 Februari 2011

Score
Story  80
Gameplay  85
Sound  80
Overall  90